Skip to main content

Mono 2.4 dan MonoDevelop 2.0 telah dirilis !

Tanggal 30 Maret 2009 tim pengembang Mono dari proyek Mono telah merilis Mono 2.4 dan MonoDevelop 2.0. Proyek Mono yang bertujuan untuk membuat para pengembang lebih produktif. Mono 2.4 disponsori oleh Novell (http://www.novell.com), proyek berbasis open source Mono telah memiliki komunitas yang secara aktif dan antusias berkontribusi dan posisinya telah menjadi pilihan untuk pengembangan aplikasi berbasis Linux.

Yang menarik disini adalah Mono 2.4 dan MonoDevelop 2.0 dapat diperoleh dengan dua cara :

ADD REPOSITORY – Kita dapat melakukan penambahan repositori menggunakan modus perintah zypper dan modus GUI lewat YAST (untuk 11.0 dan 11.1 tersedia dalam modus zypper dan YAST dan untuk 10.3 hanya tersedia untuk modus GUI-YAST) bagi anda yang telah menginstall openSUSE pada komputer anda.

LIVE CD -- Tersedia pula dalam bentuk Live CD openSUSE 11.1 (lewat torent maupun http) yang telah dibundel Mono 2.4. Isi dari LiveCD ini terdiri dari aplikasi yang telah diperbaiki dari bugs seperti :

  • Banshee 1.4.3
  • gbrainy 1.1
  • GNOME Do 0.8.1.3
  • MonoDevelop 2.0
  • Monsoon 0.20
  • Tasque 0.1.8
  • Tomboy 0.14.0
    mono-appliance-24

    MonoDevelop yang dibundel dengan paket installer openSUSE 11.1 Live CD

    Novell membuat Mono 2.4 mudah untuk pengembang aplikasi berbasis Microsoft. NET yang merupakan sebuah aplikasi “opensource” dari Microsoft .Net Framework yang dibuat berdasarkan standar ECMA untuk C# dan CLR (Common Language Runtime). Mono merupakan implementasi .Net pada Linux, yang menjanjikan kompabilitas yang lebih besar dan kinerja untuk melakukan “deployment” aplikasi di atas Linux. Selain itu Novell juga merelease MonoDevelop 2.0 dan improvisasi IDE untuk membangun aplikasi .NET.

Lintas Platform – Mono dibangun untuk lintas platform. Mono berjalan diatas Linux, Microsoft Windows, Mac OS X, BSD, dan Sun Solaris, Nintendo Wii, Sony PlayStation 3, Apple iPhone. Dan juga berjalan di atas x86, x86-64, IA64, PowerPC, SPARC (32), ARM, Alpha, s390, s390x (32 and 64 bits) dan banyak lagi.

Menurut Miguel De Icaza di situs InternetNews.com, "MonoDevelop 1.x telah menjadi fondasi dasar, tetapi kami mengetahui bahwa telah banyak fitur yang hilang,” Miguel de Icaza merupakan wakil presiden dari “development platforms” dan pimpinan project Mono di Novell (NASDAQ:NOVL). De Icaza menjelaskan bahwa timnya telah membangun ulang editor MonoDevelop 2.0 dari dasar, dan sekarang fitur yang ada terdiri dari integrated debugger, trackable changes dan code templates. Sebagai tambahan, MonoDevelop 2.0 menggunakan format yang sama untuk kode project yang digunakan pada Microsoft's Visual Studio.

ss-welcome

Halaman utama MonoDevelop 2.0

AddinmanagerAdd In Manager pada MonoDevelop

.:: artikel ini ditulis dari berbagai sumber ::.

Comments

Popular posts from this blog

Eratnya kebersamaan diantara anggota komunitas Opensuse Indonesia

Bulan November di tahun ini merupakan bulan yang paling berkesan bagi saya. Bukan lantaran saya naik pangkat, menang undian apalagi menang lotere :D . Hal yang membuat bahagia adalah saya mendapatkan sesuatu yang selama ini agak memudar dari saya pribadi, yaitu semangat untuk "berkarya". Dengan mengikuti kopi darat yang secara rutin diadakan oleh pengurus opensuse.or.id wawasan saya mengenai linux bertambah dengan cepat. Di dalam komunitas ini semua anggota adalah sama, tidak ada yang merasa lebih pintar atau lebih baik dari yang lain, seperti kata pepatah "Diatas langit ada langit". Dalam kesederhanaan dan kesahajaan para anggota komunitas saling berbagi pengetahuan dan pengalaman (Knowledge Sharing and Knowledge Transfering) dalam diskusi sesuai tema yang diusung untuk setiap kali pertemuan. Topik yang dibahas adalah VirtualBox dan VMWare. Pada kopi darat ke 11 hari Minggu tanggal 16 November dirumah ketua opensuse.or.id dibilangan pasar minggu saya bertemu beber...

Install Opensuse 11 di Windows Vista menggunakan Sun xVM VirtualBox (Bagian I)

Saat ini jumlah pengguna sistem operasi berbasis Linux semakin hari semakin banyak dengan berbagai pertimbangan dari masing-masing pengguna -- sebelum mereka memutuskan untuk melakukan migrasi dari Windows ke Linux atau melakukan kolaborasi antara sistem operasi Windows dengan Linux dalam pekerjaan sehari-hari di kantor dengan menggunakan Samba. Pada tulisan kali ini saya akan membahas mengenai cara Install Opensuse 11 di Windows Vista Home Premium. Tulisan ini saya buat untuk berbagi pengalaman bagi mereka yang ingin sekedar tahu apa sih Linux itu? khususnya bagi pemula, bagaimana cara menggunakannya? fitur apa saja yang ada?, apa kelebihannya? dan masih banyak pertanyaan lainnya sebelum mereka memutuskan untuk menggunakan Linux sebagai bagian pekerjaan sehari-hari. Bagi anda pengguna setia sistem operasi Microsoft Windows Vista dapat menggunakan VirtualBox dari Sun Microsystems, Inc. Dengan menggunakan VirtualBox kita dapat menginstall distro linux favorit kita misalnya Opensuse...